Polisi Sita Ijazah Jokowi, Pemeriksaan Berjalan Tiga Jam

Rabu, 23 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jokowi usai menjalani pemeriksaan di Mako 2 Polresta Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025). (Antara)

Jokowi usai menjalani pemeriksaan di Mako 2 Polresta Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025). (Antara)

JENDELANUSANTARA.COM, Solo — Penyidik menyita dua ijazah milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai bagian dari proses penyidikan dugaan pemalsuan dokumen pendidikan. Kedua dokumen tersebut—ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan ijazah strata satu (S-1) dari Universitas Gadjah Mada (UGM)—disita pada Rabu (23/7/2025) usai pemeriksaan terhadap Jokowi di Markas Komando 2 Polresta Surakarta, Jawa Tengah.

“Sudah dilakukan penyitaan untuk ijazah SMA dan S1,” kata Jokowi usai menjalani pemeriksaan selama tiga jam. Ia menegaskan akan mengikuti seluruh proses hukum yang tengah berjalan.

Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi mendapat 45 pertanyaan dari penyidik. Sebanyak 35 pertanyaan merupakan pengulangan dari pemeriksaan sebelumnya, sementara 10 lainnya merupakan pertanyaan baru.

“Saya jawab semua sesuai yang saya ketahui dan alami,” ujarnya.

Salah satu pertanyaan yang diajukan penyidik ialah terkait sosok Dian Sandi, pengguna media sosial yang mengunggah foto ijazah Presiden. Jokowi mengaku pernah menerima kunjungan dari Dian Sandi di kediamannya, saat yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf atas unggahan tersebut.

“Saya tidak pernah memerintahkan siapa pun untuk mengunggah ijazah saya,” kata Jokowi.

Penyidik juga menanyakan tentang sosok Ir Kasmudjo MS, dosen di Fakultas Kehutanan UGM. Jokowi menjelaskan, meski Kasmudjo merupakan dosen pembimbing selama kuliah, dosen pembimbing skripsinya adalah Prof Dr Ir Ahmad Sumitro.

Kuasa hukum Presiden, Yakup Hasibuan, menjelaskan bahwa penyitaan dokumen asli dilakukan sebagai bentuk pemenuhan alat bukti dalam penyidikan.

“Kami sejak awal menyatakan siap bekerja sama. Ijazah yang disita adalah yang asli dan akan ditunjukkan secara resmi dalam persidangan,” ujarnya.

Yakup menambahkan, proses ini merupakan bagian dari pembuktian untuk mengakhiri polemik yang berkembang luas di ruang publik. (ihd)

Berita Terkait

Satgas PKH Sisir Kerusakan Hutan di Sumatera, Pemicu Bencana Banjir Diusut
Menhut Cabut 20 Izin PBPH, Termasuk Wilayah Banjir di Sumatera
Kuasa Hukum Nilai Ada Kriminalisasi  Terstruktur: Lany Mariska Tempuh Jalur Pengawasan hingga DPR
Jejak Dewi Astutik dan Bayang-bayang Nigeria di Bisnis Narkoba Kamboja
Jenazah Alvaro Pulang ke Rumah, Penutup Duka Penculikan dan Pembunuhan
Bea Cukai Diancam Dibekukan, Dirjen Janji Perbarui dari Hulu ke Hilir
Ridwan Kamil Lega Setelah Enam Jam Berikan Klarifikasi kepada KPK
KPK Urai Peran Yaqut dan Pemilik Maktour dalam Pembagian Kuota Tambahan 20.000 Haji

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 17:26 WIB

Satgas PKH Sisir Kerusakan Hutan di Sumatera, Pemicu Bencana Banjir Diusut

Jumat, 5 Desember 2025 - 13:36 WIB

Menhut Cabut 20 Izin PBPH, Termasuk Wilayah Banjir di Sumatera

Jumat, 5 Desember 2025 - 10:04 WIB

Kuasa Hukum Nilai Ada Kriminalisasi  Terstruktur: Lany Mariska Tempuh Jalur Pengawasan hingga DPR

Kamis, 4 Desember 2025 - 15:57 WIB

Jejak Dewi Astutik dan Bayang-bayang Nigeria di Bisnis Narkoba Kamboja

Kamis, 4 Desember 2025 - 09:17 WIB

Jenazah Alvaro Pulang ke Rumah, Penutup Duka Penculikan dan Pembunuhan

Berita Terbaru