Tentara Israel Diperintahkan Tembak Warga Sipil Palestina di Titik Bantuan

Jumat, 27 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JENDELANUSANTARA.COM, Gaza – Tentara Israel diduga menerima perintah langsung dari komandan mereka untuk menembak warga Palestina yang tidak bersenjata di sekitar lokasi distribusi bantuan di Jalur Gaza. Informasi ini diungkapkan oleh surat kabar Haaretz, Jumat (27/6/2025), mengutip kesaksian seorang perwira militer Israel yang bertugas di lapangan.

Menurut laporan tersebut, para tentara di lapangan diperintahkan untuk melakukan penembakan, meskipun warga Palestina yang menjadi sasaran tidak menimbulkan ancaman dan hanya berada di titik pembagian bantuan. Salah seorang prajurit bahkan menyatakan bahwa militer Israel (IDF) telah sepenuhnya melanggar kode etik dalam operasinya di Gaza.

Menanggapi laporan itu, Jaksa Militer Agung Israel telah memerintahkan penyelidikan melalui Mekanisme Pencarian Fakta dan Penilaian Staf Umum IDF untuk menelaah dugaan pelanggaran hukum humaniter yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) sebelumnya melaporkan bahwa sedikitnya 410 warga Gaza tewas sejak 27 Mei 2025 saat mencoba mengakses bantuan kemanusiaan dari Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). Angka itu mencerminkan meningkatnya risiko bagi warga sipil yang mengandalkan distribusi bantuan di tengah konflik berkepanjangan.

Israel sendiri menolak bekerja sama dengan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA). Pada Oktober 2024, Parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang melarang aktivitas UNRWA di wilayah Israel dan daerah yang dikuasainya, menyusul tuduhan bahwa sejumlah staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada Oktober 2023.

Hingga kini, pemerintah Israel belum mengeluarkan tanggapan resmi terhadap temuan Haaretz dan laporan OHCHR tersebut. Namun, tekanan internasional terhadap kebijakan militer Israel di Gaza terus meningkat, termasuk desakan agar penyelidikan independen dilakukan atas kemungkinan pelanggaran hukum perang. (hdm/anadolu)

Berita Terkait

UNCTAD Apresiasi Ekosistem Ekonomi Kreatif Indonesia sebagai Model bagi Negara Berkembang
Jepang Minta G20 Tetap Solid Usai Trump Nyatakan Tak Undang Afsel ke KTT Florida 
Petro ke Trump: Koar-koar Berantas Narkoba, Padahal Incar Minyak Venezuela
Upaya Damai Rusia–Ukraina Maju Pesat, Trump Klaim Kesepakatan Kian Dekat
Prestasi Internasional: AHY Terima Nanyang Distinguished Alumni Award 2025
Dirjen Bina Adwil Safrizal Dorong Kolaborasi Global untuk Percepat Pengembangan Kota Cerdas
450 Tokoh Yahudi Desak PBB Jatuhkan Sanksi ke Israel atas Genosida di Gaza
Gencatan Senjata Kembali Berlaku, Bantuan Kemanusiaan Dilanjutkan

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 21:38 WIB

UNCTAD Apresiasi Ekosistem Ekonomi Kreatif Indonesia sebagai Model bagi Negara Berkembang

Jumat, 28 November 2025 - 10:29 WIB

Jepang Minta G20 Tetap Solid Usai Trump Nyatakan Tak Undang Afsel ke KTT Florida 

Kamis, 27 November 2025 - 07:42 WIB

Petro ke Trump: Koar-koar Berantas Narkoba, Padahal Incar Minyak Venezuela

Rabu, 26 November 2025 - 10:30 WIB

Upaya Damai Rusia–Ukraina Maju Pesat, Trump Klaim Kesepakatan Kian Dekat

Jumat, 21 November 2025 - 21:44 WIB

Prestasi Internasional: AHY Terima Nanyang Distinguished Alumni Award 2025

Berita Terbaru