Israel Cegat Kapal Bantuan ke Gaza, Relawan dan Jurnalis Ditahan

JENDELANUSANTARA.COM, Ankara — Kapal bantuan kemanusiaan berbendera Inggris yang berlayar menuju Jalur Gaza disergap dan dialihkan ke Pelabuhan Ashdod oleh militer Israel, Senin (9/6/2025). Penangkapan tersebut menyasar kapal Madleen, yang ditumpangi oleh 12 orang relawan dan jurnalis dari berbagai negara, termasuk aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg.

Kabar penangkapan ini pertama kali diberitakan penyiar publik Israel, KAN, tanpa merinci kondisi para relawan yang kini ditahan. Kapal Madleen yang membawa bantuan berupa makanan dan susu formula bayi itu merupakan bagian dari misi Freedom Flotilla Coalition, sebuah jaringan LSM internasional yang berupaya menembus blokade Gaza.

Dalam pernyataannya, koalisi tersebut menyebutkan bahwa militer Israel menahan 11 aktivis dan seorang jurnalis dari 9 negara. Di antara mereka terdapat sejumlah nama yang cukup dikenal secara global, seperti Greta Thunberg; Rima Hassan, anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina; Yasemin Acar dari Jerman; hingga Marco van Rennes dari Belanda.

Wartawan Al Jazeera Mubasher, Omar Faiad, juga ikut ditangkap dalam operasi militer itu. Hingga Senin malam, belum ada informasi resmi dari otoritas Israel mengenai keberadaan dan kondisi para relawan tersebut.

Misi Madleen merupakan bagian dari upaya kemanusiaan internasional untuk mengirim bantuan ke Gaza, wilayah yang sejak Oktober 2023 dilanda agresi militer dan blokade ketat dari Israel. Menurut laporan lembaga-lembaga kemanusiaan, lebih dari 55.000 orang telah tewas dalam konflik berkepanjangan itu.

Langkah militer Israel terhadap kapal bantuan ini kembali mengundang sorotan atas kebijakan blokade yang diterapkan terhadap Gaza, sekaligus menambah ketegangan diplomatik di tengah meningkatnya tekanan global terhadap operasi militer Tel Aviv di wilayah Palestina. (ihd/anadolu)