JENDELANUSANTARA.COM, Garut — Seorang dokter spesialis kandungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berinisial MSF, tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Garut setelah video dugaan pelecehan seksual terhadap pasien beredar luas di media sosial. Dalam video yang memicu kemarahan publik tersebut, tampak tangan kiri MSF menyentuh bagian dada pasien saat pemeriksaan USG berlangsung.
Bukan kali pertama MSF tersandung dugaan pelanggaran etik dan seksual. Menurut Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ratna Oeni Cholifah, MSF pernah mengalami insiden fisik akibat kasus serupa. “Beberapa bulan lalu, pelaku pernah ditonjok oleh suami pasien, tapi diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya, Rabu (16/4/2025).
Meningkatnya jumlah pengakuan korban membuat kasus ini kembali menjadi sorotan. Sejumlah pasien mengaku pernah menerima pesan pribadi yang mengarah pada perilaku tak pantas setelah berkonsultasi dengan MSF. “Pesannya terasa melewati batas, awalnya saya kira hanya gurauan,” kata BL (28), salah satu pasien, dilansir dari Tribunjabar.
Seorang pasien lain, SS (29), mengaku menerima pesan-pesan berisi godaan setelah diminta nomor WhatsApp oleh MSF. “Ternyata bukan saya saja, ada teman-teman lain yang mengalami hal serupa,” katanya.
Anggota DPRD Garut, Diah Kurniasari, mengungkapkan bahwa perilaku MSF sebenarnya sudah lama menjadi perbincangan di kalangan tenaga medis dan pasien ibu hamil. “Waktu saya rekomendasikan MSF ke salah satu rumah sakit, ditolak karena reputasinya sudah dikenal. Bahkan dijuluki ‘dokter centil’,” ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Hasbullah Huda’il, menyatakan pihaknya turut memantau proses hukum terhadap MSF. “Kami akan menyusun rekomendasi agar kasus serupa tidak terulang dan masyarakat merasa aman dalam menjalani pemeriksaan medis,” ujarnya setelah menjenguk MSF di Polres Garut.
Polres Garut saat ini masih mendalami laporan dari para korban. Kepala Polres Garut AKBP Mochamad Fajar Gumilang menegaskan bahwa penyidikan dilakukan secara profesional dan menyeluruh. (ihd)













