Pemerintah Kota Yogyakarta Tingkatkan Edukasi dan Pengawasan Pangan Aman

Senin, 13 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jajaran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Yogyakarta memantau harga sembako utamanya beras di pasar (Joke)

Jajaran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Yogyakarta memantau harga sembako utamanya beras di pasar (Joke)

JENDELANUSANTARA.COM, Yogyakarta — Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) terus memperkuat pengawasan terhadap mutu dan keamanan pangan segar di seluruh wilayah kota. Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat memperoleh bahan pangan yang aman, sehat, dan bebas dari bahan berbahaya.

Ketua Tim Kerja Pengawasan Mutu Pangan DPP Kota Yogyakarta, Yuanita Ari Astuti, mengatakan bahwa pemantauan dilakukan secara rutin di pasar tradisional maupun ritel modern. “Kami memantau pangan segar asal tumbuhan, pangan asal hewan, dan pangan hasil perikanan. Setiap bulan dilakukan pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium,” ujar Yuanita, Sabtu (11/10/2025).

Tahun ini, DPP menargetkan pengujian terhadap 500 sampel pangan segar asal tumbuhan (PSAT), 600 sampel pangan asal hewan (PSAH), serta 600 sampel pangan hasil perikanan (PSHP). Pengawasan mencakup 29 pasar tradisional dan sejumlah ritel modern di Kota Yogyakarta.

Produk yang diperiksa meliputi sayur, daging, susu, telur, dan ikan. Hasil pengujian cepat masih menemukan beberapa bahan pangan tidak memenuhi standar, seperti sayuran dan ikan kering yang mengandung residu pestisida dan formalin, meski jumlahnya relatif kecil.

“Jenis sayur seperti bawang dan cabai kadang masih terdeteksi residu pestisida. Karena itu kami terus melakukan edukasi agar pedagang dan masyarakat tahu cara mengurangi residu, misalnya dengan mencuci bahan pangan di bawah air mengalir dan mengolahnya hingga matang,” jelas Yuanita.

Selain pengawasan, DPP juga melakukan pembinaan kepada pedagang terkait higiene dan sanitasi. “Pedagang menyambut baik program ini karena menjadi jaminan bahwa produk mereka aman dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.

Dian, pedagang ikan di Pasar Kluwih, mengaku program tersebut meningkatkan kepercayaan pembeli. “Kalau ada pengawasan rutin, kami tahu bahan mana yang aman dan mana yang perlu dihindari,” katanya.

Setiap bulan, kegiatan pengawasan dilakukan di enam hingga tujuh pasar secara bergiliran. DPP berharap seluruh warga Yogyakarta dapat mengonsumsi bahan pangan yang aman, bergizi, dan bebas bahan berbahaya. (ihd)

Berita Terkait

DPW PSI DIY Tegaskan Pentingnya Adaptasi Politik dan Kerja Nyata Kader
Indeks Integritas Banten 2025 Tertinggi dalam Lima Tahun Terakhir
Kampus UWM Bahas Peran Tradisi dalam Demokrasi bersama Akademisi Northern Illinois University
PCNU Bantul Kerahkan Relawan Bagana untuk Operasi Kemanusiaan di Sumatera Barat
Wagub Jihan Ajak Perempuan Penyelenggara Negara Menjadi Teladan Integritas dan Anti-Suap
Hakordia 2025: Pemprov Banten–KPK Sepakati Kerja Sama Penguatan Integritas ASN
Warga Bantul Lakukan Penghijauan Sungai Bedog sebagai Upaya Mitigasi Bencana
Perempuan Jadi Garda Depan dalam Aksi Kebersihan Selokan Mataram di Sleman

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 23:42 WIB

DPW PSI DIY Tegaskan Pentingnya Adaptasi Politik dan Kerja Nyata Kader

Selasa, 9 Desember 2025 - 23:41 WIB

Indeks Integritas Banten 2025 Tertinggi dalam Lima Tahun Terakhir

Selasa, 9 Desember 2025 - 23:17 WIB

Kampus UWM Bahas Peran Tradisi dalam Demokrasi bersama Akademisi Northern Illinois University

Senin, 8 Desember 2025 - 19:42 WIB

PCNU Bantul Kerahkan Relawan Bagana untuk Operasi Kemanusiaan di Sumatera Barat

Senin, 8 Desember 2025 - 19:25 WIB

Wagub Jihan Ajak Perempuan Penyelenggara Negara Menjadi Teladan Integritas dan Anti-Suap

Berita Terbaru