Logistik Menipis, Akses Terputus: Aceh Singkil Minta Bantuan Segera

Senin, 1 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah rumah masih terendam banjir di Singkil. (Basarnas)

Sejumlah rumah masih terendam banjir di Singkil. (Basarnas)

JENDELANUSANTARA.COM, Aceh — Pasokan logistik bagi ribuan warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Singkil kian menipis seiring masih terputusnya akses jalan dan jembatan di sejumlah kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil menyatakan persediaan hanya cukup sampai Selasa (2/12), dan tanpa penyaluran tambahan, warga terancam tidak mendapat pasokan pangan.

“Stok logistik untuk kebutuhan pengungsi hanya tersisa untuk besok. Jika tidak ada penyaluran, warga terancam kelaparan,” ujar Kepala BPBD Aceh Singkil, Husni, ketika dihubungi dari Banda Aceh, Senin (2/12/2025).

Menurut dia, kerusakan infrastruktur yang meluas membuat bantuan sulit masuk. Akses dari Singkil Utara menuju Singkil—jalur utama distribusi barang—putus total. Sebagian ruas masih dapat dilewati kendaraan bertonase besar, tetapi jumlahnya terbatas.

Hingga hari ini, belum ada bantuan dari luar Aceh Singkil yang berhasil mencapai wilayah tersebut. Sebagian kecil bantuan yang ada berasal dari warga lokal yang tidak terdampak banjir. Di tengah keterisolasian itu, koordinasi dengan Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat pun terganggu akibat listrik padam dan komunikasi seluler terputus sejak sepekan terakhir.

“Kami kesulitan berkomunikasi. Listrik padam sudah seminggu dan sinyal tidak ada. Kami meminta pemerintah mempercepat pengiriman bantuan,” kata Husni.

BPBD mencatat, banjir melanda 11 kecamatan dengan total pengungsi mencapai sekitar 21.000 jiwa. Sebagian warga mulai kembali ke rumah untuk membersihkan sisa lumpur, namun kebutuhan pangan dan air bersih tetap mendesak.

Situasi juga diperparah oleh kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Tiga wilayah kepulauan—Pulau Banyak, Pulau Banyak Barat, dan Kuala Baru—terancam kekosongan sembako karena kapal distribusi tidak dapat beroperasi normal.

Husni menegaskan, percepatan perbaikan akses dan mobilisasi bantuan menjadi kunci agar krisis logistik tidak berkembang menjadi darurat kemanusiaan. (ihd)

Berita Terkait

Dedi Mulyadi Berencana Bangun Satu Kampung bagi Korban Bencana di Padang
Mencari ‘Rumah yang Hilang’ dan Menghidupkan Lagi Sumatera
Gelondongan Kayu di Hulu Sungai dan 154 Warga Hilang di Sumatera Utara
Iran Sampaikan Belasungkawa, Siap Bantu Penanganan Bencana Sumatera
Prabowo Fokus Pulihkan Pangan, BBM, dan Infrastruktur di Sumut
Akses Gunung Salak Mulai Terbuka, Upaya Pemulihan Aceh Utara–Bener Meriah Dipercepat
Polisi Bantu Bersihkan Reruntuhan Longsor di Talamau, 11 Rumah Warga Hancur

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 17:09 WIB

Dedi Mulyadi Berencana Bangun Satu Kampung bagi Korban Bencana di Padang

Kamis, 4 Desember 2025 - 17:47 WIB

Mencari ‘Rumah yang Hilang’ dan Menghidupkan Lagi Sumatera

Selasa, 2 Desember 2025 - 17:51 WIB

Gelondongan Kayu di Hulu Sungai dan 154 Warga Hilang di Sumatera Utara

Selasa, 2 Desember 2025 - 09:38 WIB

Iran Sampaikan Belasungkawa, Siap Bantu Penanganan Bencana Sumatera

Senin, 1 Desember 2025 - 18:24 WIB

Prabowo Fokus Pulihkan Pangan, BBM, dan Infrastruktur di Sumut

Berita Terbaru