Lebih 7.500 Warga Israel Teken Petisi Akui Negara Palestina dan Stop Perang

Rabu, 17 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ratusan warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv menuntut penghentian pemusnahan etnis dan pertukaran tawanan Israel dengan Palestina secara damai. (Anadolu Agency)

Ratusan warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv menuntut penghentian pemusnahan etnis dan pertukaran tawanan Israel dengan Palestina secara damai. (Anadolu Agency)

Ratusan warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv menuntut penghentian pemusnahan etnis dan pertukaran tawanan Israel dengan Palestina secara damai. (Anadolu Agency)

JENDELANUSANTARA.COM, Yerusalem — Lebih dari 7.500 warga Israel menandatangani sebuah petisi yang menyerukan pengakuan terhadap negara Palestina dan penghentian perang di Gaza. Inisiatif ini disampaikan kelompok advokasi Zazim pada Rabu (17/9/2025), menjelang Sidang Umum PBB di New York pada 22 September mendatang.

Petisi yang digagas gerakan akar rumput Yahudi-Arab itu menekankan perlunya “pesan jelas dan bersatu dari rakyat Israel kepada komunitas internasional.” Mengutip laporan Anadolu, penyelenggara memperkirakan jumlah penandatangan bisa menembus 10.000 sebelum sidang dimulai.

“Pengakuan negara Palestina bukanlah hukuman bagi Israel, melainkan jalan menuju masa depan yang lebih baik berdasarkan pengakuan timbal balik dan keamanan bagi kedua bangsa,” demikian bunyi petisi tersebut.

Zazim memperingatkan bahwa tanpa pengakuan tersebut, Israel berisiko mengikuti agenda menteri sayap kanan, seperti Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang kerap menyerukan pencaplokan wilayah, kebijakan diskriminatif, dan kelanjutan perang. Smotrich bersama sejumlah pejabat lain di pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diketahui mendukung pencaplokan Tepi Barat, langkah yang oleh para pengkritik disebut menutup peluang bagi solusi dua negara.

Sejak perang di Gaza pecah pada Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat sedikitnya 1.022 warga Palestina tewas dan lebih dari 7.000 orang terluka di Tepi Barat akibat operasi militer Israel dan aksi kekerasan pemukim. Pejabat Palestina menilai situasi ini bertujuan mendorong pengusiran warga dari tanah mereka.

Mahkamah Internasional (ICJ) dalam putusannya pada Juli lalu menyatakan pendudukan Israel di wilayah Palestina ilegal dan menuntut pengosongan seluruh permukiman di Tepi Barat serta Yerusalem Timur. (ihd)

Berita Terkait

Jepang Minta G20 Tetap Solid Usai Trump Nyatakan Tak Undang Afsel ke KTT Florida 
Petro ke Trump: Koar-koar Berantas Narkoba, Padahal Incar Minyak Venezuela
Upaya Damai Rusia–Ukraina Maju Pesat, Trump Klaim Kesepakatan Kian Dekat
Prestasi Internasional: AHY Terima Nanyang Distinguished Alumni Award 2025
Dirjen Bina Adwil Safrizal Dorong Kolaborasi Global untuk Percepat Pengembangan Kota Cerdas
450 Tokoh Yahudi Desak PBB Jatuhkan Sanksi ke Israel atas Genosida di Gaza
Gencatan Senjata Kembali Berlaku, Bantuan Kemanusiaan Dilanjutkan
Gencatan Senjata, Israel Tetap Angkat Senjata, 97 Warga Gaza Tewas

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 10:29 WIB

Jepang Minta G20 Tetap Solid Usai Trump Nyatakan Tak Undang Afsel ke KTT Florida 

Kamis, 27 November 2025 - 07:42 WIB

Petro ke Trump: Koar-koar Berantas Narkoba, Padahal Incar Minyak Venezuela

Rabu, 26 November 2025 - 10:30 WIB

Upaya Damai Rusia–Ukraina Maju Pesat, Trump Klaim Kesepakatan Kian Dekat

Jumat, 21 November 2025 - 21:44 WIB

Prestasi Internasional: AHY Terima Nanyang Distinguished Alumni Award 2025

Senin, 10 November 2025 - 20:55 WIB

Dirjen Bina Adwil Safrizal Dorong Kolaborasi Global untuk Percepat Pengembangan Kota Cerdas

Berita Terbaru