“Saya terus terang saja merasa kurang nyaman karena Presiden itu kan kakak kandung saya,” ujar Hashim selepas upacara penganugerahan.
Penghargaan tersebut diberikan atas jasa Hashim dalam pelestarian satwa langka dan warisan budaya nasional. Ia menilai, meski sempat ragu, akhirnya memutuskan menerima tanda kehormatan itu karena sudah menjadi keputusan negara.
Raihan Keempat
Bintang Mahaputera Utama ini merupakan penghargaan keempat yang diterima Hashim atas kiprahnya di bidang pelestarian lingkungan dan budaya. Sebelumnya, ia pernah mendapat penghargaan serupa pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diserahkan oleh Wakil Presiden Boediono, serta dua kali pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Zaman Pak Jokowi saya dapat dua kali penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup. Jadi, ini yang keempat kalinya,” kata Hashim.
Hashim, putra bungsu ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo dan Dora Marie Sigar, menyebut telah menekuni kerja-kerja pelestarian selama dua dekade, termasuk menjaga keberlangsungan satwa langka, mendukung penelitian arkeologi, hingga melestarikan seni wayang.
Apresiasi Negara
Adapun Bintang Mahaputera Utama diberikan kepada tokoh yang berjasa luar biasa menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tahun ini, sebanyak 141 tokoh nasional mendapat penganugerahan tanda jasa dan kehormatan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 73 hingga 78/TK/2025. Presiden Prabowo menegaskan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi negara terhadap dedikasi putra-putri bangsa. (ihd)













