Tinggalkan Gaji Besar, Pegawai Pajak ‘Resign’ Jadi Tukang Gosok WC

JENDELANUSANTARA.COM, Jakarta – MD Husain (40), seorang pegawai negeri sipil (PNS) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) asal Jakarta, memutuskan untuk mengundurkan diri setelah 20 tahun bekerja.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak karena Husain menjadi orang Indonesia pertama yang mundur dari PNS demi menjadi tukang gosok WC.

Saat ini, Husain bekerja sebagai operator forklift di salah satu perusahaan di Sydney, New South Wales (NSW), Australia.

Bersama istri dan tiga anaknya, Husain pindah ke Australia. Istrinya melanjutkan pendidikan Strata 3 (S3) di University of Sydney.

Husain memulai kariernya di DJP pada tahun 2002 dan mulai menemani istrinya untuk kuliah di Australia pada 2022.

Pilihan sang istri untuk melanjutkan studi di University of Sydney didasarkan pada kesesuaian studi dan topik penelitian yang diinginkan istrinya.

Selain itu, Australia memberikan izin kepada pasangan untuk menemani dan bekerja full time selama masa studi, serta menanggung biaya pendidikan anak-anak.

“Kita memilih Sydney karena kotanya besar dan masih banyak membutuhkan tenaga kerja,” kata Husain, Selasa (25/6/2024).

Ia dan anak-anaknya menggunakan dependent student visa yang mengikuti visa belajar (student visa) istrinya.

Awalnya, Husain mengambil cuti di luar tanggungan negara pada Sabtu (1/7/2023), yang dapat diambil maksimal selama tiga tahun ditambah satu tahun.

Namun, setelah beberapa bulan cuti sambil melihat peluang di Australia, ia memutuskan untuk resign pada Senin (1/4/2024).

Menurut Husain, tidak ada kendala saat pengajuan resign karena rekan-rekan dan atasannya sudah mengetahui niatnya untuk mendukung istrinya.

“Teman-teman dan atasan sudah tahu bahwa saya ingin mendukung istri yang senang kuliah. Dia memang bercita-cita untuk meraih gelar Ph.D,” ungkap Husain.

Buruh Angkat di Negeri Kanguru

Husain meninggalkan posisinya sebagai Penelaah Keberatan dan Banding dengan gaji besar di DJP Jakarta. Saat awal tinggal di Australia, ia dan keluarga harus menyesuaikan diri, termasuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan mengatur keuangan.

Pada Juli 2023, mereka bertahan hidup dari tabungan selama cuti di luar tanggungan negara.

“Saya sempat tiga minggu nganggur di sini. Saya apply semua pekerjaan yang ada di internet dan aplikasi cari kerja,” tuturnya.

Untuk bekerja di Australia, seseorang harus memiliki sertifikasi kemampuan khusus sesuai bidangnya. Tidak ada batasan usia untuk bekerja di Australia asalkan mampu melakukan pekerjaan.

“Di sini ada tes fisik untuk pekerjaan buruh, seperti mengangkat barang untuk memastikan tidak ada cedera,” kata Husain.

Pekerjaan pertama yang didapat Husain adalah menjadi pegawai di supermarket Woolworths, menyusun sayuran, buah-buahan, dan memanggang daging.

Untuk mendapatkan penghasilan lebih, Husain melamar sebagai petugas kebersihan di sekolah dasar di Australia.

“Saya diterima menjadi cleaning service, tugasnya bersih-bersih kamar, toilet, buang sampah, bersih kelas dan perpustakaan, sebelum anak-anak masuk dan setelah mereka pulang,” ucapnya.(*)