Pertanian Bangkit: Penopang Ekonomi dan Penyerap Tenaga Kerja Terbesar Indonesia
JENDELANUSANTARA.COM, Balikpapan – Sektor pertanian Indonesia menunjukkan kebangkitan signifikan pada triwulan pertama 2025, menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan ketahanan pangan. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa sektor ini bukan hanya penyerap tenaga kerja terbesar, tetapi juga motor penggerak ekonomi yang tangguh.
Dalam Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan di Auditorium Makodam VI/Mulawarman, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (9/5/2025), Mentan Amran menyampaikan bahwa kontribusi tenaga kerja di sektor pertanian mencapai 28,5 persen dari total angkatan kerja nasional. “Penguatan sektor pertanian adalah penguatan langsung terhadap rakyat,” ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sektor pertanian mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,52 persen pada triwulan I 2025, berbanding terbalik dengan kontraksi 3,54 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Produksi padi melonjak 51,45 persen, sementara jagung naik 39,02 persen dibandingkan tahun lalu.
Mentan Amran juga menyoroti pentingnya regenerasi petani dan mendorong partisipasi pemuda dalam program brigade pangan sebagai solusi jangka panjang. “Pertanian adalah sektor masa depan. Saya ajak generasi muda Kalimantan Timur ikut mengelola agribisnis secara modern, terstruktur, dan menguntungkan,” katanya.
Dalam upaya mempercepat swasembada pangan, pemerintah menargetkan Kalimantan Timur sebagai lumbung pangan regional. Kementerian Pertanian telah menyiapkan anggaran minimal Rp 500 miliar untuk mendukung program cetak sawah, optimalisasi lahan, perbaikan irigasi, serta distribusi alat dan mesin pertanian.
Selain itu, laporan Rice Outlook April 2025 dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat bahwa Indonesia menjadi produsen beras terbesar di ASEAN, mengungguli Vietnam dan Thailand, dengan proyeksi produksi mencapai 34,6 juta ton tahun ini.
Dengan pencapaian ini, sektor pertanian Indonesia tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional tetapi juga membuka peluang ekspor ke negara tetangga, menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar pangan regional. (ihd)