Pemerintah Dorong Metode Gasing sebagai Terobosan Strategis Peningkatan IPM di Papua

Senin, 6 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JENDELANUSANTARA.COM, Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk memastikan bahwa metode pembelajaran matematika Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) yang dikembangkan oleh fisikawan Yohanes Surya akan diterapkan di seluruh provinsi wilayah Papua. Langkah ini dinilai sebagai terobosan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan serta mempercepat capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kawasan timur Indonesia. Dengan demikian, pembangunan sumber daya manusia (SDM) di wilayah Papua dapat berlangsung cepat.

Pernyataan tersebut disampaikan Ribka usai menerima audiensi Yohanes Surya di Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (6/10/2025). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas secara komprehensif rencana implementasi dan perluasan program Gasing di enam provinsi di Papua, yakni Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.

“Kami masih bertemu lanjutan dengan Profesor Yohanes Surya untuk mendorong agar seluruh Tanah Papua dapat melaksanakan program Gasing guna meningkatkan numerasi. Jadi enam provinsi ini wajib karena sudah ada surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri untuk memasukkan program ini dalam agenda daerah,” ujar Ribka.

Ia mengungkapkan, program pembelajaran metode Gasing pada periode 2026–2029 akan mencakup 754 distrik yang tersebar di seluruh wilayah Papua. Rinciannya meliputi Papua Barat (85), Papua Barat Daya (126), Papua Tengah (120), Papua (98), Papua Pegunungan (243), dan Papua Selatan (82). Kegiatan ini akan dilaksanakan secara bertahap hingga menjangkau distrik-distrik pedalaman di Tanah Papua.

Sebagai bagian dari strategi pelaksanaan, rangkaian pelatihan metode Gasing akan dimulai dengan fokus utama pada guru-guru sekolah dasar di wilayah pedalaman dan pesisir. Pendekatan ini mengusung pola “guru melatih guru”, yakni peserta terbaik akan dibina menjadi fasilitator lokal yang selanjutnya melatih guru-guru lain di distrik masing-masing. Selain itu, program ini juga nantinya menyasar para siswa di seluruh distrik. Ia menegaskan, target 754 distrik dapat berkembang sesuai dengan permintaan dari pemerintah daerah (Pemda).

“Kalau para gubernur atau bupati dari 42 kabupaten/kota di Tanah Papua menginginkan penambahan distrik sebagai sasaran Gasing, itu sangat dimungkinkan. Semua tergantung pada permintaan daerah. Harapan kami, program ini dapat berjalan masif agar tidak ada lagi buta aksara, buta huruf, maupun buta numerasi di Tanah Papua,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ribka menekankan bahwa peningkatan literasi dan numerasi merupakan bagian penting dari upaya membangun kualitas SDM Orang Asli Papua (OAP). Karena itu, pelatihan akan difokuskan pada distrik-distrik dengan populasi OAP terbesar agar manfaatnya lebih terasa langsung di tingkat masyarakat.

“Kami ingin guru-guru yang dilatih berasal dari daerahnya sendiri agar mereka merasa memiliki dan dapat mendidik anak-anak di wilayah masing-masing. Kalau Gasing dilaksanakan secara masif, kuantitas dan kualitas guru akan meningkat, terutama guru-guru OAP,” tegas Ribka.

Ia juga menyarankan agar dana Otonomi Khusus (Otsus) maupun Dana Bagi Hasil (DBH) yang dialokasikan untuk sektor pendidikan dapat dimanfaatkan mendukung keberlanjutan pelaksanaan metode Gasing di Tanah Papua. Ia menegaskan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah akan memperluas penerapan metode Gasing ke seluruh Indonesia.

“Program ini akan menjadi daya ungkit penting dalam meningkatkan IPM nasional,” ujar Ribka.

Ia berharap, penerapan metode Gasing di Tanah Papua menjadi tonggak kebangkitan pendidikan di wilayah timur Indonesia. “Ini bukan hanya tentang matematika, tetapi tentang membuka jendela masa depan anak-anak Papua agar mereka dapat berdiri sejajar dengan anak-anak dari seluruh Indonesia, menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya(IC).

Sumber : Puspen Kemendagri

Berita Terkait

Produksi Mobil Nasional Dimulai 2027, PT Pindad Jadi Pengembang Utama
Wamendagri Wiyagus Dorong Penerapan Sistem Merit untuk Ciptakan ASN Profesional dan Berintegritas
Wali Nanggroe Malik Mahmud Anugerahkan Gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe kepada Mendagri Tito
Ditjen Bina Adwil Bahas Strategi Penanganan Konflik Pertanahan Bersama Pemerintah Daerah
Wamendagri Wiyagus Pastikan Kesiapan Lahan Pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Samarinda
Mendagri Tito Terima Gelar Kehormatan “Petua Panglima Hukom” dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
Gubernur Aceh Muzakir Sampaikan Selamat kepada Tito Karnavian atas Penganugerahan Gelar Adat dari Wali Nanggroe
Dewan Pengurus APPSI 2025–2029 Resmi Dikukuhkan, Wamendagri Wiyagus Dorong Sinergi Pusat dan Daerah

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 19:05 WIB

Produksi Mobil Nasional Dimulai 2027, PT Pindad Jadi Pengembang Utama

Kamis, 13 November 2025 - 16:22 WIB

Wamendagri Wiyagus Dorong Penerapan Sistem Merit untuk Ciptakan ASN Profesional dan Berintegritas

Rabu, 12 November 2025 - 22:56 WIB

Wali Nanggroe Malik Mahmud Anugerahkan Gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe kepada Mendagri Tito

Rabu, 12 November 2025 - 22:10 WIB

Ditjen Bina Adwil Bahas Strategi Penanganan Konflik Pertanahan Bersama Pemerintah Daerah

Rabu, 12 November 2025 - 21:31 WIB

Wamendagri Wiyagus Pastikan Kesiapan Lahan Pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Samarinda

Berita Terbaru