JENDELANUSANTARA.COM, Atlanta– Harapan Bayern Munich untuk melangkah lebih jauh di Piala Dunia Antarklub 2025 sirna bersamaan dengan tumbangnya salah satu talenta terbaik mereka, Jamal Musiala. Gelandang muda berusia 22 tahun itu mengalami patah pergelangan kaki kiri setelah bertabrakan dengan penjaga gawang Paris Saint-Germain, Gianluigi Donnarumma, dalam laga perempat final yang digelar di Mercedes-Benz Stadium, Atlanta, Minggu (6/7/2025) dini hari WIB.
Insiden yang memilukan itu terjadi menjelang turun minum. Musiala, yang dikenal akan kelincahannya, mencoba mengejar bola liar di area penalti PSG. Donnarumma yang lebih dulu mengamankan bola tak mampu menghindari benturan. Tubuh besar kiper Italia itu tak sengaja menindih engkel kiri Musiala.
Benturan keras itu langsung membuat Musiala terjatuh kesakitan. Tayangan ulang memperlihatkan momen kaki kiri sang pemain terpelintir secara tidak wajar. Beberapa rekan setimnya tampak panik, sementara Donnarumma menutup wajahnya, menyesali kejadian tersebut.
Tim medis Bayern bergerak cepat. Musiala langsung mendapatkan perawatan intensif di lapangan sebelum akhirnya ditandu keluar. Belum ada konfirmasi resmi dari pihak klub mengenai estimasi waktu pemulihan. Namun, mengingat jenis cederanya, absensi panjang tampaknya tidak terelakkan.
Kehilangan Ganda
Musibah itu menambah duka Bayern yang pada laga tersebut kalah 0-2 dari PSG. Dua gol penentu kemenangan tim asal Paris dicetak Desire Doue dan Ousmane Dembele pada 15 menit terakhir pertandingan. Dengan hasil itu, Bayern tersingkir dari turnamen dan kehilangan salah satu pilar utamanya.
Musiala, yang musim lalu menyumbang 14 gol dan 11 asis di semua kompetisi, merupakan figur sentral di lini tengah Bayern dan tim nasional Jerman. Jika diagnosis cedera menunjukkan kondisi serius, musim 2025/2026 Musiala bisa terancam, termasuk agenda internasional seperti Nations League dan babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bagi Bayern, ini menjadi pukulan berlapis. Cedera Musiala bukan sekadar kehilangan satu pemain, melainkan kehilangan kreativitas dan ritme permainan yang selama ini menjadi kekuatan mereka.
“Kami semua terpukul. Jamal adalah pemain penting bagi kami dan seluruh tim mendoakan kesembuhannya,” ujar pelatih Bayern, Vincent Kompany, seusai laga.
Bayern kini harus segera berbenah dan mencari solusi. Musim panjang di Bundesliga dan Liga Champions masih menanti, tetapi mereka harus melanjutkannya tanpa sosok yang menjadi jantung permainan mereka dalam dua musim terakhir. (ihd)













