Masa Kecil Kurang Bahagia: Kebiasaan yang Mengganggu dan Solusinya
JENDELANUSANTARA.COM, Jakarta – Orang dewasa yang kurang kasih sayang pada masa kecil sering membangun tembok emosional untuk melindungi diri dari rasa kecewa. Hal ini membuat hubungan mereka cenderung dangkal, meskipun dalam hati mereka mendambakan keintiman.
Menurut psikolog klinis, Dr. Nadya Pramudita, penting untuk perlahan membangun rasa percaya dengan pasangan atau teman. “Mulailah dengan berbagi hal-hal kecil terlebih dahulu. Latihan ini akan membantu mengurangi rasa takut ditolak,” ujarnya. Ia juga menyarankan terapi konseling sebagai ruang aman untuk melatih keterampilan emosional dan memperbaiki pola hubungan.
Ambisi Berlebihan terhadap Prestasi
Kebutuhan untuk meraih validasi melalui prestasi sering kali membuat individu merasa terjebak dalam tekanan tinggi. Mereka menetapkan standar yang sulit dijangkau sehingga merasa lelah secara mental dan fisik.
Psikolog perkembangan, Prof. Sri Rahayu, menyarankan pentingnya mengenali bahwa nilai seseorang tidak bergantung pada prestasi semata. “Cobalah untuk mengapresiasi usaha Anda, bukan hanya hasilnya. Meditasi atau refleksi harian dapat membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan kesadaran diri,” jelasnya.
Terlalu Peka terhadap Perasaan Orang Lain
Kepekaan berlebihan terhadap emosi orang lain, meskipun bermanfaat, sering kali menjadi beban. Orang-orang dengan kebiasaan ini cenderung merasa lelah karena menyerap energi emosional di sekitarnya.
Dr. Anita Kusuma, pakar hubungan sosial, menyarankan untuk menetapkan batasan yang jelas. “Berlatih mindfulness dapat membantu Anda memisahkan emosi diri sendiri dari orang lain. Jangan ragu untuk mengatakan ‘tidak’ jika Anda merasa terbebani,” katanya.
Kesulitan Menerima Cinta dan Kebaikan Orang Lain
Individu yang kurang kasih sayang cenderung meragukan niat baik orang lain, sehingga menolak cinta yang sebenarnya tulus.
Psikoterapis, Amelia Lestari, menyarankan untuk melatih diri menerima pujian sederhana terlebih dahulu. “Mulai dari sesuatu yang kecil, seperti menerima ucapan terima kasih atau hadiah kecil, tanpa merasa bersalah atau meragukan niat pemberi,” katanya. Proses ini membutuhkan waktu, tetapi perlahan akan membantu membangun kepercayaan diri.
Selalu Meragukan Diri Sendiri
Perasaan tidak layak atau sindrom penipu sering menghantui individu dengan pengalaman kurang kasih sayang di masa kecil. Hal ini membuat mereka takut untuk mengambil langkah besar dalam hidup.
Menurut pakar psikologi, Dr. Faisal Arifin, journaling atau menulis pencapaian kecil sehari-hari bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi keraguan. “Tuliskan tiga hal yang Anda lakukan dengan baik setiap hari. Aktivitas ini akan membantu membangun kepercayaan diri Anda secara perlahan,” sarannya.
Terlalu Ingin Menyenangkan Orang Lain
Kecenderungan untuk terus menyenangkan orang lain sering kali membuat individu ini mengorbankan kebahagiaan pribadi.
Dr. Rina Dewi, konsultan psikologi keluarga, menekankan pentingnya mengatakan “tidak” secara tegas. “Latih diri untuk memprioritaskan kebutuhan Anda. Ingatlah bahwa kebahagiaan Anda sama pentingnya dengan kebahagiaan orang lain,” ujarnya.
Takut Ditinggalkan
Ketakutan berlebihan akan ditinggalkan sering kali membuat mereka terlalu bergantung pada pasangan atau teman, yang dapat berdampak negatif pada hubungan.
Psikolog hubungan, Andi Wijaya, menyarankan terapi perilaku kognitif untuk mengatasi rasa cemas ini. “Identifikasi pikiran negatif Anda, lalu ubah pola pikir dengan meyakini bahwa hubungan sehat membutuhkan ruang pribadi. Berbicara dengan orang yang dipercaya juga dapat membantu,” tuturnya.
Waktu dan Upaya
Mengatasi kebiasaan yang terbentuk dari pengalaman masa kecil yang kurang kasih sayang membutuhkan waktu dan upaya. Namun, seperti disampaikan oleh Prof. Sri Rahayu, langkah awal berupa kesadaran dan keberanian mencari bantuan profesional dapat membuka jalan menuju kehidupan yang lebih sehat dan bahagia. (ihd/ihd)