JENDELANUSANTARA.COM, Garut — Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Rudi Setiawan, Sabtu (19/7/2025), meninjau langsung lokasi insiden kericuhan di kompleks Pendopo Kabupaten Garut yang menyebabkan tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Kunjungan ini bagian dari proses penyelidikan untuk mengungkap penyebab tragedi dalam pesta rakyat yang digelar sebagai rangkaian acara pernikahan putra Gubernur Jawa Barat.
Kapolda Jabar bersama jajarannya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memeriksa titik-titik krusial, seperti gerbang utama lokasi yang menjadi titik kerumunan massa serta alur distribusi makanan gratis kepada warga. Distribusi makanan ini berlangsung sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari.
“Semua sudah dilakukan sesuai prosedur, mulai dari perizinan, prediksi kerawanan, hingga penempatan personel,” kata Rudi, di sela pengecekan pengamanan yang melibatkan unsur Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut.
Tragedi ini menewaskan tiga orang, yakni Vania Aprilia (8), Dewi Jubaeda (61), dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polres Garut yang turut membantu evakuasi warga saat kericuhan terjadi. Sebanyak 26 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis akibat terinjak atau sesak napas.
Rudi menegaskan bahwa Kepolisian akan melakukan investigasi mendalam untuk memastikan apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa ini dan siapa pihak yang harus bertanggung jawab. Proses penyelidikan akan dilanjutkan dengan pemanggilan pihak-pihak terkait setelah pengumpulan data dan alat bukti dari lokasi kejadian.
“Kami tengah mengumpulkan informasi yang cukup agar proses penyelidikan bisa berjalan dengan solid,” ujar Rudi.
Ia juga menegaskan bahwa secara internal, Polres Garut telah menjalankan prosedur pengamanan sebagaimana biasanya dalam kegiatan masyarakat. Permintaan pengamanan dari Pemerintah Kabupaten Garut telah ditindaklanjuti dengan penyusunan analisis potensi kerawanan dan penempatan personel di titik-titik strategis.
Tragedi di Pendopo Garut menjadi sorotan publik, terlebih karena insiden ini terjadi dalam agenda seremonial yang seharusnya berlangsung aman dan tertib. (ihd)













