JENDELANUSANTARA COM, Aceh Besar — Dua titik longsor di jalur Gunung Salak, Kabupaten Aceh Utara, akhirnya berhasil ditembus tim lapangan setelah berhari-hari terputus akibat bencana hidrometeorologi.
Ketua Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh M. Nasir mengatakan perkembangan tersebut menjadi langkah penting untuk mempercepat normalisasi akses di kawasan pegunungan itu.
“Tim PUPR melaporkan bahwa dua titik longsor sudah berhasil ditembus. Ini kemajuan berarti untuk percepatan pembukaan jalur,” ujar Nasir di Banda Aceh, Senin (1/12/2025).
Gunung Salak merupakan jalur vital yang menghubungkan Aceh Utara dengan Bener Meriah. Sejak bencana melanda, serangkaian longsoran besar menutup badan jalan dan menghambat mobilitas warga, distribusi logistik, serta akses bantuan.
Hingga kini, tim PUPR dari Bener Meriah dan Aceh bekerja tanpa jeda, siang dan malam, untuk menuntaskan titik longsor yang tersisa.
Upaya percepatan itu, menurut Nasir, menjadi prioritas pemerintah daerah untuk memastikan kembali terhubungnya dua wilayah yang saling bergantung tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras tim di lapangan yang terus berjuang membantu masyarakat terdampak. Pemerintah Aceh berkomitmen mempercepat pembukaan jalur demi keselamatan dan kenyamanan warga,” katanya.
Pos Komando juga merilis data sementara bencana hidrometeorologi yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh. Sebanyak 204.940 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan 110.962 KK di antaranya harus mengungsi. Para pengungsi tersebar di 828 titik.
Jumlah korban jiwa tercatat 156 orang meninggal, 181 orang hilang, 403 luka berat, dan 1.435 luka ringan. Pemerintah daerah terus memprioritaskan evakuasi, pendataan korban, dan percepatan pemulihan akses di wilayah yang masih terisolasi. (ihd)













