Panji Soal Sanksi 96 Kerbau, Babi, dan Uang Rp2 Miliar Efek Candaan Toraja

Kamis, 13 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandji Pragiwaksono (Jennus)

Pandji Pragiwaksono (Jennus)

JENDELANUSANTARA.COM, Jakarta – Komika Pandji Pragiwaksono memberikan penjelasan terbaru terkait polemik candaan lamanya yang dianggap menyinggung masyarakat adat Toraja. Setelah mendapat somasi dari Lembaga Adat Tongkonan Adat Sang Torayan (TAST), Pandji kini memilih menempuh jalur dialog bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).

“Permohonan maaf sudah diberikan. Saya juga sadar bahwa saya ignorant dalam penulisan joke, tidak bermaksud menyinggung masyarakat Toraja. Untuk itu, saya meminta maaf kepada masyarakat Toraja yang tersinggung,” ujar Pandji saat ditemui di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).

Menurut Pandji, pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi memberikan pemahaman baru tentang mekanisme hukum adat Toraja. Ia menilai, informasi yang sempat beredar di publik mengenai sanksi adat berupa 96 ekor kerbau, babi, dan uang Rp 2 miliar tidak sepenuhnya benar.

“Menurut beliau, kurang tepat soal diharuskan memberikan 96 satwa dan uang sebesar itu karena dialognya harus dilakukan bersama perwakilan 32 wilayah adat Toraja. Kalau dialognya belum ada, berarti hukumannya juga belum ada,” kata Pandji.

Ia menambahkan, hasil komunikasi dengan Rukka juga menegaskan bahwa informasi mengenai sanksi adat tersebut tidak akurat. “Bukan belum final, tapi tidak akurat,” ujarnya.

Pandji menegaskan dirinya menyerahkan sepenuhnya proses penyelesaian secara adat kepada AMAN sebagai pihak yang dianggap berwenang. “Untuk urusan adat masyarakat Toraja, saya percayakan kepada Ibu Rukka Sombolinggi dari AMAN,” pungkasnya.

Kasus ini berawal dari materi stand-up comedy Pandji 12 tahun lalu yang kembali viral di media sosial. Materi itu dinilai merendahkan upacara adat Rambu Solo di Toraja. Pandji kini menghadapi dua proses sekaligus, yakni laporan ke kepolisian oleh Aliansi Pemuda Toraja dan kemungkinan sanksi hukum adat. (ihd)

Berita Terkait

Satgas PKH Sisir Kerusakan Hutan di Sumatera, Pemicu Bencana Banjir Diusut
Menhut Cabut 20 Izin PBPH, Termasuk Wilayah Banjir di Sumatera
Kuasa Hukum Nilai Ada Kriminalisasi  Terstruktur: Lany Mariska Tempuh Jalur Pengawasan hingga DPR
Jejak Dewi Astutik dan Bayang-bayang Nigeria di Bisnis Narkoba Kamboja
Jenazah Alvaro Pulang ke Rumah, Penutup Duka Penculikan dan Pembunuhan
Bea Cukai Diancam Dibekukan, Dirjen Janji Perbarui dari Hulu ke Hilir
Ridwan Kamil Lega Setelah Enam Jam Berikan Klarifikasi kepada KPK
KPK Urai Peran Yaqut dan Pemilik Maktour dalam Pembagian Kuota Tambahan 20.000 Haji

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 17:26 WIB

Satgas PKH Sisir Kerusakan Hutan di Sumatera, Pemicu Bencana Banjir Diusut

Jumat, 5 Desember 2025 - 13:36 WIB

Menhut Cabut 20 Izin PBPH, Termasuk Wilayah Banjir di Sumatera

Jumat, 5 Desember 2025 - 10:04 WIB

Kuasa Hukum Nilai Ada Kriminalisasi  Terstruktur: Lany Mariska Tempuh Jalur Pengawasan hingga DPR

Kamis, 4 Desember 2025 - 15:57 WIB

Jejak Dewi Astutik dan Bayang-bayang Nigeria di Bisnis Narkoba Kamboja

Kamis, 4 Desember 2025 - 09:17 WIB

Jenazah Alvaro Pulang ke Rumah, Penutup Duka Penculikan dan Pembunuhan

Berita Terbaru