Tarif Ekspor ke AS Naik 47 Persen, RI Tawarkan Kompensasi Energi dan Gandum

Minggu, 20 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JENDELANUSANTARA.COM, Washington — Pemerintah Indonesia menempuh jalur diplomasi dagang menyusul kenaikan tarif masuk yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap berbagai produk ekspor unggulan asal Indonesia. Dalam negosiasi bilateral yang berlangsung di Washington DC, terungkap bahwa tarif bea masuk ke pasar AS kini bisa mencapai hingga 47 persen setelah kebijakan tarif tambahan mulai berlaku sejak awal April 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, produk Indonesia yang terdampak antara lain tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, dan udang. Sebelum kebijakan tarif tambahan, bea masuk produk-produk tersebut berkisar antara 10 persen hingga 37 persen. Kini, setelah tambahan tarif 10 persen diberlakukan, total bea masuk menjadi 20 persen hingga 47 persen, tergantung jenis produk.

“Kondisi ini membuat beban ekspor kita meningkat drastis. Beberapa pembeli di AS bahkan meminta agar tambahan biaya ini bisa dikompensasi dari sisi Indonesia,” kata Airlangga dalam konferensi pers daring dari Washington, Jumat (18/4/2025) waktu Indonesia.

Menanggapi situasi ini, tim negosiasi Indonesia yang dipimpin oleh Airlangga dan didampingi Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono serta Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, langsung menggelar pertemuan dengan United States Trade Representative (USTR) dan Departemen Perdagangan AS.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan sejumlah usulan untuk menciptakan perdagangan yang lebih adil dan seimbang. Usulan itu antara lain mencakup peningkatan pembelian energi dari AS seperti LNG dan sweet crude oil, pembelian produk agrikultur termasuk gandum, serta fasilitasi investasi perusahaan-perusahaan AS di Indonesia. Selain itu, ditawarkan pula kerja sama strategis di sektor mineral kritis, rantai pasok, serta penguatan kolaborasi di bidang pendidikan, ekonomi digital, hingga layanan keuangan.

Airlangga menyebut, negosiasi berlangsung konstruktif. Kedua negara sepakat untuk menyelesaikan perundingan dalam waktu 60 hari. “Format kemitraan perdagangan dan investasi juga sudah disepakati sebagai kerangka kerja. Pertemuan lanjutan akan dilakukan dalam satu hingga tiga putaran berikutnya,” ujarnya.

Sebagai catatan, Indonesia termasuk salah satu negara pertama yang merespons langsung kebijakan tarif baru AS. Negara lain seperti Jepang, Italia, dan Vietnam juga sedang dalam tahap dialog serupa.

Kebijakan tarif ini sendiri digagas oleh Presiden AS Donald Trump sebagai bagian dari pendekatan resiprokal terhadap negara-negara mitra dagang. Untuk Indonesia, tarif resiprokal yang diberlakukan mencapai 32 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan negara pesaing regional seperti Vietnam dan Thailand.

Pemerintah berharap kesepakatan baru nantinya tak hanya menjaga keberlanjutan ekspor Indonesia ke pasar AS, tetapi juga memperkuat arsitektur hubungan dagang kedua negara secara lebih seimbang. (ihd)

Berita Terkait

Rapat Asistensi SIPD RI: Kemendagri Perkuat Efektivitas dan Akuntabilitas Belanja Daerah
Pemerintah Percepat Digitalisasi Pembelajaran, 1.337 Sekolah Ikuti Peluncuran Secara Daring
Pemprov Diminta Tindaklanjuti Arahan Kemendagri untuk Kejar Target Realisasi APBD 2025
Rakor Kemendagri: Pendapatan Daerah Meningkat, Serapan Belanja Masih Memprihatinkan
Pemerintah Bekukan PKH bagi 7.001 Penerima Terindikasi Judol di DIY
Rapat Koordinasi Lintas Kementerian Bahas Pembatalan PTDH Dua Guru SMA Negeri 1 Luwu Utara
Wamendagri Ribka Haluk Dorong Pemda Bali Percepat Realisasi Belanja Daerah Jelang Akhir Tahun
Dalam Rapat dengan Menteri PKP, Tito Karnavian Ajak Masyarakat Dukung Program Hunian Layak

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 22:21 WIB

Rapat Asistensi SIPD RI: Kemendagri Perkuat Efektivitas dan Akuntabilitas Belanja Daerah

Senin, 17 November 2025 - 22:12 WIB

Pemerintah Percepat Digitalisasi Pembelajaran, 1.337 Sekolah Ikuti Peluncuran Secara Daring

Senin, 17 November 2025 - 18:28 WIB

Pemprov Diminta Tindaklanjuti Arahan Kemendagri untuk Kejar Target Realisasi APBD 2025

Senin, 17 November 2025 - 15:52 WIB

Rakor Kemendagri: Pendapatan Daerah Meningkat, Serapan Belanja Masih Memprihatinkan

Senin, 17 November 2025 - 07:19 WIB

Pemerintah Bekukan PKH bagi 7.001 Penerima Terindikasi Judol di DIY

Berita Terbaru