JENDELANUSANTARA.COM, Jakarta — Ketegangan di tubuh Liverpool memasuki babak baru. Pelatih Arne Slot menyiratkan dirinya menunggu langkah pertama dari Mohamed Salah, setelah pernyataan sang penyerang yang menyebut dirinya “dikorbankan” klub usai tiga kali berturut-turut dicadangkan.
Dalam wawancaranya, Salah menyebut hubungan dengan Slot tak lagi sama. Ia terang-terangan kecewa dengan keputusan pelatih, bahkan menyinggung bahwa ada “seseorang” di klub yang tidak menginginkan dirinya bertahan. Komentar ini membuat Liverpool mengambil keputusan tegas: Salah tidak dibawa saat tandang ke San Siro melawan Inter Milan. Pada saat bersamaan, Salah justru mengunggah foto latihan mandiri di Melwood, tanpa penjelasan apa pun.
Slot, yang baru saja mengantar The Reds menang 1-0 atas Inter di Liga Champions, memilih tak memperpanjang pembahasan. “Semua orang bisa salah. Pertanyaannya, apakah ia menyadarinya? Apakah inisiatif harus dari saya atau dia?” kata pelatih asal Belanda tersebut kepada Amazon Prime seusai laga yang dimainkan Rabu waktu Indonesia Barat. Ia menegaskan malam itu adalah milik tim, bukan drama internal.
Namun publik tahu, perbincangan soal Salah tak mungkin berhenti. Slot sendiri menyadari Jumat (12/12) nanti, jelang laga pekan ke-16 Liga Inggris kontra Brighton & Hove Albion, semua mikrofon akan kembali diarahkan ke satu nama. Pertandingan tersebut juga menjadi laga terakhir Salah sebelum terbang membela Mesir di Piala Afrika 2025, membuat polemik ini kian menyita perhatian.
Di atas lapangan, Liverpool berjalan dengan nada berbeda. Dominik Szoboszlai menjadi penentu kemenangan lewat penalti pada menit ke-88 setelah pelanggaran Alessandro Bastoni kepada Florian Wirtz. Tambahan tiga angka mengangkat Liverpool ke posisi delapan klasemen sementara dengan 12 poin—setara dengan Inter di peringkat kelima.
Empat laga terakhir mereka lalui tanpa kekalahan; sebuah angin segar setelah 12 pertandingan sebelumnya justru berujung sembilan kali tumbang di semua kompetisi. Slot menyebut kemenangan di San Siro sebagai malam yang patut dirayakan, salah satu yang termasuk dalam sejarah besar The Reds.
Konflik Slot–Salah mungkin masih menggantung, namun Anfield menatap akhir pekan dengan pertanyaan sederhana: siapa yang lebih dahulu membuka pintu maaf? Di Liverpool, drama belum selesai, sementara musim terus berjalan. (ihd)













