JENDELANUSANTARA.COM, Jakarta — Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dari operator swasta maupun milik negara mengalami penurunan mulai 1 Juni 2025. Shell Indonesia dan PT Pertamina (Persero) kompak menurunkan harga untuk sejumlah jenis BBM, seiring pergerakan harga minyak mentah global dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Dikutip dari laman resmi Shell Indonesia, harga BBM jenis Shell Super (RON 92) turun dari Rp12.730 per liter pada 1 Mei 2025 menjadi Rp12.370 per liter. Shell V-Power (RON 95) juga mengalami penurunan sebesar Rp330, dari Rp13.170 menjadi Rp12.840 per liter.
Sementara itu, dua jenis BBM Shell lainnya justru mengalami kenaikan harga. Shell V-Power Diesel naik Rp70 menjadi Rp13.250 per liter, sedangkan Shell V-Power Nitro+ naik Rp290 menjadi Rp13.070 per liter.
Di sisi lain, Pertamina melakukan penyesuaian harga untuk BBM nonsubsidi di beberapa wilayah, termasuk Jabodetabek. Harga Dexlite (CN 51) turun Rp610 menjadi Rp12.740 per liter. Pertamina Dex (CN 53) juga mengalami penurunan Rp550 menjadi Rp13.200 per liter.
Penurunan harga juga berlaku untuk produk Pertamax Series. Harga Pertamax (RON 92) turun Rp300 menjadi Rp12.100 per liter, Pertamax Green (RON 95) turun Rp350 menjadi Rp12.800 per liter, dan Pertamax Turbo (RON 98) turun Rp250 menjadi Rp13.050 per liter.
Adapun harga BBM bersubsidi, seperti Pertalite (RON 90) dan Biosolar, tidak mengalami perubahan, masing-masing tetap di angka Rp10.000 dan Rp6.800 per liter.
Penyesuaian harga BBM nonsubsidi ini umumnya mengikuti mekanisme pasar, berdasarkan harga minyak mentah dunia dan faktor nilai tukar. Pemerintah hingga saat ini belum mengumumkan perubahan harga untuk BBM subsidi. (ihd)













